Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembibitan Tanaman Obat (Biofarmaka)
Isi Artikel Utama
Abstrak
Upaya masyarakat dalam mengobati penyakit di Dusun Bangko Desa Bobaneigo Halmahera Barat lebih banyak dilakukan melalui pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan obat. Namun kebanyakan mereka belum melakukan pembudidayaan tanaman obat melalui pembibitan. Hal ini disebabkan kurangnya informasi, motivasi dan pengetahuan masyarakat tentang manfaat dan pembibitan tumbuhan obat tersebut. Jenis tumbuhan obat yang ditanam warga di Dusun Bangko Desa Bobaneigo pun dalam kuantitas sangat kurang memadai di sekitar rumah sekaligus tanaman hias seperti daun miyana, kembang sepatu dan kumis kucing. Kegiatan pembibitan untuk jenis lainnya belum dilakukan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini secara umum bertujuan untuk membantu warga masyarakat dalam membuat pembibitan tanaman obat (biofarmaka). Hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Secara khusus kegiatan ini bertujuan agar setelah selesai mengikuti kegiatan, peserta akan mampu memahami dan termotivasi dalam membuat pembibitan tanaman obat, memiliki pengetahuan dalam pembuatan pembibitan serta mengolah dan memasarkan tanaman obat sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Dalam pembibitan tanaman obat jenis yang dikembangkan adalah jahe merah (Zingiber officinale), kunyit (Curcuma longa Linn), dan sereh (Cymbopogon citratus). Tanaman tersebut sangat menjanjikan di saat situasi Pandemi covid tahun 2020 lalu. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu dengan membuat demplot langsung di lahan sekitar kampus 4 Universitas Khairun dengan pendekatan Pendidikan Orang Dewasa (POD), ceramah, diskusi dan bimbingan. Dengan adanya usaha pengelolaan ini diharapkan akan turut meningkatkan pengetahuan dan pendapatan masyarakat.
Kata Kunci: biofarmaka, optimalisasi, pemberdayaan, tanaman obat