Sosialisasi Potensi Kayu Secang (Caesalpinia sappan L) menjadi Wedang Secang untuk Kesehatan
Main Article Content
Abstract
Secang (Caesalpinia sappan L) merupakan salah satu tumbuhan yang potensial dikembangkan
sebagai bahan pewarna alami. Selain untuk pewarna alami, tumbuhan ini biasanya digunakan oleh
masyarakat sebagai campuran air minum sehari-hari. Secang mengandung senyawa flavonoid dan
fenolik yang bermanfaat sebagai antioksidan. Hasil penelitian yang pernah dilakukan terhadap tikus
menyatakan bahwa ekstrak kayu secang ini dapat mencegah terjadinya oksidasi dari lemak di dalam
jaringan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Desa Moncongloe, Kecamatan
Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada tanggal 13 Desember 2020. Metode pelaksanaan yang
digunkaan yaitu memberikan edukasi langsung tentang pemanfaatan kayu secang yang diolah menjadi
wedang secang, manfaat dari wedang secang, serta praktik langsung perebusan kayu secang oleh
peserta. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan langkah awal memberikan edukasi kepada peserta
terkait manfaat yang dimiliki olek kayu secang dan wedang secang. Tahap selanjutnya yaitu melakukan
perebusan kayu secang. Pertama, air direbus hingga mendidih ±2 liter. Kedua, kayu secang dimasukkan
sekitar 2mg. Ketiga, proses perebusan dilakukan hingga 45 menit. Jika lebih dari 45 menit, nutrisi dari
tanaman tersebut akan ikut menguap dan hilang. Dalam kegiatan ini, perebusan kayu secang belum
dicampurkan dengan bahan-bahan lainnya, seperti jahe, kapulaga, serei, daun pandan, dan kayu manis
karena keterbatasan untuk memperoleh bahan-bahan tersebut. Namun untuk hasil yang maksimal
untuk menjadi wedang secang, perebusan kayu secang dilakukan dengan bahan-bahan alami yang telah
disebutkan sebelumnya untuk memperoleh manfaat yang lebih, misalnya untuk meningkatkan stamina
dan menjaga daya tahan tubuh