Strategi Pemasaran Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Minyak Cengkeh Di Kelurahan Afe Taduma Kecamatan Pulau Ternate
Main Article Content
Abstract
Minyak atsiri mulai dikembangkan pada tahun 1960 yang digunakan sebagai bahan baku obat, pewangi sabun dan deterjen. Minyak atsiri merupakan minyak mudah menguap yang dihasilkan akar, daun, buah, batang dan bungadari berbagai macam tumbuh tumbuhan. Penghasil minyak atsiriI ndonesi merupakan salah satu telah diekspor keluar Negeri seperti minyak nilam, minyak daun cengkeh, minyak sereh, minyak kayu putih, minyak kenanga, minyak terpentin, minyak cendana dan minyak akar wangi. Tujuan penilitian ini mengidentifikasi permasalahan permasalah minyak cengkeh afe taduma. Mengidentifikasi faktor-Faktor yang terjadi pada usaha minyak cengkeh afe Taduma Analisis data menggunakan analisis fish bone atau diagram sebab akibat, analisis fishbone digunakan untuk memperlihatkan faktor-faktor utama yang berpengaruh pada pemasaran dan mempunyai akibat pada masalah yang di pelajari selain itu dapat melihat faktor‑faktor yang lebih terperinci yang berpengaruh dan mempunyai akibat pada faktor utama tersebut yang dapat dilihat dari pasar yang terbentuk tulangikan pada diagram fishbone. dapat diambil kesimpulan pemasaran HHBK minyak atsiri permasalahan sebab akibat adapun disini Faktor yang paling dominan yang menyebabkan kegagalan dalam usaha minyak cengkeh adalah kelembagaan Artinya manejemen dalam kelembagaan masih lemah sehingga tidak terorganisir dengan baik