BON MAYU: TARIAN PERANG MASYARAKAT WEDA KABUPATEN HALMAHERA TENGAH
Isi Artikel Utama
Abstrak
Budaya Tarian Bon Mayu merupakan identitas budaya masyarakat Kabupaten Halmahera Tengah yang eksistensinya sudah lama dan tumbuh selama ratusan tahun lamanya. Tarian Tarian Bon Mayu mengajarkan kepada masyarakat tentang nilai pertriotisme dan semangat hidup masyarakat dengan motivasi yang tinggi pada masyarakat Kabupaten Halmahera Tengah. Tarian Tarian Bon Mayumerupakan salah satu bentuk tarian kehormatan yang selalu digunakan dalam peristiwa kebudayaan masyarakat Kabupaten Halmahera Tengah, karena tarian ini selalu digunakan sebagai tarian penyambut para tamu kehormatan.Pemerintah perlu menetapkan Tarian Bon Mayu Kabupaten Halmahera Tengah sebagai Warisan Budadaya Tak Benda (WBTB) Indonesia karena semangat patriotisme, menumbuhkan jiwa persatuan, membangun rasa persaudaraan, dan menjadi identitas budaya masyarakat Kabupaten Halmahera Tengah.
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
A.B. Lapian, dalam pengantar Memorie van Overgave J.H. Tobias (1857)- Memorie van Overgave C. Bosscher Residen Ternate (1859), Jakarta: ANRI, 1980.
Artikel, Buku,dan Buletin
Kluckhon. Konsep Nilai Budaya. Jakarta: Media Group. 1994.
Edward Shils. Konsep Tradisi: Jakarta: UI-Press Fyzze. 1981.
Abdul Hamid Hasan, Aroma Sejarah dan Budaya Ternate. Jakarta: Pustaka Utama, 2000.
Anas Dinsie & Rinto Taib Ternate Sejarah, Kebudayaan & Pembangunan Pedamaian Maluku Utara. Ternate: LeKRa-MKR, 2010.
Adnan Amal, Kepulauan Rempah-Rempah: Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250 – 1950. Jakarta: Gora Pustaka Indonesia, 2007.
B. Soelarto, Sekitar Tradisi Ternate. Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Departemen Pendidikan Kebudayaan RI, 1982
Buletin SILEP, Jelajah Negeri Fagogoru, Edisi 02 2015 Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten Halmahera Tengah
Dokumen Intisari Adat Budaya Kabupten Halmahera Tengah, Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten Halmahera Tengah, 2012.
Buletin SILEP, Jelajah Negeri Fagogoru, Edisi 03 2016. Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten Halmahera Tengah
Buletin SILEP, Jelajah Negeri Fagogoru, Edisi 01 2015 Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten Halmahera Tengah.
F.S.A. de Clercq, Ternate: Karesidenan dan Kesultanan. Terjemahan Noer Fitriyanti dari, Bijdragen tot de kennis der Residentie Ternate, 1890. Ternate: Komunitas Uma Sania, 2007.
Koentjaraningrat. Pengantar Antropologi. Jakarta: PT Dian Rakyat. 1980.
Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan. 1982.
L. E. Visser, (ed), Halmahera and Beyond, Social Science Research in The Moluccas. Leiden: KITLV Press, 1994.
P van der Crab. “Geschiedenis van Ternate, in Ternataansche en Maleische Teks, Beschreven Door den Ternataan Naidah, Met Vertaling en Aantekeninghen Door” BKI, Jilid 26 nomor 2.
Masinambaw E.K.M. (ed.) Halmahera dan Raja Ampat Sebagai Kesatuan Majemuk. Suatu Studi Terhadap Suatu Daerah Transisi. Jakarta: LEKNAS-LIPI,1980.
R.Z. Leirissa,Halmahera Timur dan Raja Jailolo Pergolakan di Laut Seram Abad Ke-19.Jakarta: Balai Pustaka. 1996.
Sutrisno Kutoyo, Sejarah Daerah Maluku. Jakarta: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1977.
UU No. 5 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan
Sumber Lisan/Informan
Arman Alting. 42 Tahun. PNS. Alamat Desa Wedana Kec. Weda
Hi Latif Lukman, 72 Tahun. Tokoh Adat. Alamat : Desa Were. Kec. Weda
Husen Ali. 56 Tahun. PNS. Desa Wedana. Kecamatan Weda.
Taher BM. Hi Husin, 58 Tahun. PNS. Alamat Desa Wedana Kec. Weda