PELESTARIAN NILAI-NILAI TRADISI BOKOYAN ( TOLONG MENOLONG) DI DESA TEGONO KECAMATAN MAKEAN BARAT, KABABUPATEN HALMAHERA SELATAN

Isi Artikel Utama

Rustam Hasim
Iskandar Din
Syahril Muhammad

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terancam punahnya tradisi Bokoyan di era perkembangan tekhnologi yang makin pesat hari ini. Tujuan penelitian (1) Mengkaji dan menganalisis pelestarian tradisi bokoyan dikalangan masyarakat. (2) Mengkaji dan menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Bokoyan. (3) Menemukan gambaran faktor-faktor pendukung dan penghambat tradisi Bokoyan. (4) Mengkaji dan menganalisis upaya yang harus dilakukan untuk melestarikan tradisi Bokoyan.


Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif naturalistik yaitu salah satu metode ilmiah yang berusaha mengungkap keadaan sebenarnya dan tersembunyi, karena disebabkan oleh adanya cerita lisan maupun tertulis yang dibuat oleh orang-orang terdahulu tentang kejadian nyata dengan cara-cara yang kurang nyata. Sumber data penelitian ini terdiri atas data primer dan sekunder, respondennya adalah kepala desa, tokoh Agama, tokoh adat, kepala pemuda dan anggota masyarakat. Teknik pengumpulan data yaitu observasi partisipan, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.


Hasil penelitian menunjukan, pelaksanaan tradisi Bokoyan pada masyarakat desa Tegono kecamatan makean barat, kabupaten halmahera selatan, masih dijalankan hingga kini. Adapun tahapan pelaksanaannya: tahap perencanaan, tahap waktu, tempat pelaksanaan dan tahap pelaksanaan. Tradisi Bokoyan memiliki nilai kebersamaan, nilai persatuan,nilai kepedulian, nilai tolong-menolong dan nilai kekeluargaan.. Faktor pendukung tradisi Bokoyan yakni anggota yang mencukupi, alat-alat kerja yang terpenuhi, ketersediaan makanan yang cukup, konsistensi setiap anggota dan rasa solidaritas yang tinggi. Faktor penghambatnya: pengaruh tekhnologi, cuaca yang buruk, minuman keras, musibah yang terjadi dimasyarakat, anggota yang tidak konsisten dan peralihan dari sistem balas jasa ke sistem upahan. Upaya-upaya yang harus dilakukan ialah memberikan pewarisan melalui sosialisasi, kerja sama yang baik antara pemerintah desa, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat desa Tegono. Tradisi Bokoyan diajarkan disekolah sebagai materi muatan lokal.


 


 

Rincian Artikel

Bagian
Jurnal Dinamis
Biografi Penulis

Rustam Hasim, Pascasarjana Program Studi S2 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Universitas Khairun

mceclip2-11896eb707c8879aeeedc829934d51e9.png
D
r. Rustam Hasim, M.Hum

Referensi

Afifudin, 2009. Metodologi Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia

Andi Erlangga Rahmat, Firdaus W. Suhaeb 2023, Perspektif Emile Durkheim Tentang Pembagian kerja dan Solidaritas Masyarakat, jurnal : Ilmu Sosial Dan Pendidikan, vol. 7, no. 3

Dessi Permatasari, Cahyo Seftyono, 2014. Musyawarah Mufakat Atau Pemilihan Lewat Suara Mayoritas, Diskursus Pola Demokrasi di Indonesia, Jurnal : Ilmiah Mimba r Demokrasi, Vol. 13, no. 2

Efita Elvandari 2020, Sistem Pewarisan Sebagai Upaya Pelestarian Seni Tradisi,

Jurnal: seni drama tari dan musik, vol. 3, no. 1

Hadi Wiyono, Iwan Ramadhan 2021, Pergeseran Tradisi Belalek Dalam Budaya Bertani Masyarakat Melayu Sambas, Jurnal : Studi Agama Dan Masyarakat, vol. 17, no. 1

Rowland Bismark Fernando Pasaribu, 2013. Manusia Dan Kebudayaan, Direktur Pusat Pengkajian Indonesia Timur

Rustam Hasim, Rasti Amalia Faruk, 2020. Mengkonstruksi Nilai-Nilai Budaya Lokal Masyarakat Ternate Melalui Pembelajaran Muatan Lokal, Jurnal : Geocivic, vol. 3, no. 1

Sukardi 2006, Penelitian Kualitatif Naturalistik Dalam Pendidika. Jakarta: Usaha Keluarga.

Syahril Muhammad, Rustam Hasim, 2020. Pelestarian Nilai-Nilai Budaya Lokal Dalam Mewujudkan Cinta Tanah Air Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di SMA Negeri Kota Ternate, Jurnal : Geocivic, vol. 3, no. 2

Waldi Poso, Rustam Hasim, dkk, 2022. Pelaksanaan Budaya Babari Masyarakat Desa Balohang Kecamatan Lede, Jurnal : Geocivic, vol. 6, no. 2

Wennita Daut, Syaiful Arifin Dahri D, 2018. analisis tuturan tradisi upacara Ladung Bio suku dayak kenyah lepo’ tau di desa nawang baru kecamatan kayang hulu kabupaten malinau, jurnal:ilmu budaya, vol. 2, no. 2