Jurnal Forest Island https://e-journal.unkhair.ac.id/index.php/foris <p>Jurnal Forest Island (JFI) memuat artikel Penelitian di bidang Kehutanan, yang dikelola oleh Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Khairun. Jurnal ini merupakan jurnal ilmiah oleh program studi Kehutanan Universitas Khairun yang diterbitkan secara periodik. Periode penerbitan sebanyak 3 kali setahun (Januari, Mei, September). Jurnal ini berisi tentang semua aspek yang berkaitan dengan kehutanan dan lingkungan. jurnal ini pada berfokus pada Agroforestry, Social-forestry, produk dan teknologi hasil hutan, Keanekaragaman Hayati, budidaya Hutan, manajemen hutan, ekowisata dan jasa lingkungan, serta pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan terutama di daerah kepulauan. </p> id-ID nufadhilah.arif@unkhair.ac.id (Nurfadhilah Arif) sabaruddin@unkhair.ac.id (Sabaruddin) Wed, 31 Jan 2024 14:46:08 +0000 OJS 3.3.0.12 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Identifikasi Jenis -Jenis Mangrove di Kawasan Hutan Mangrove Desa Maidi Kecamatan Oba Selatan https://e-journal.unkhair.ac.id/index.php/foris/article/view/95 <p>Mangrove yang berada di Desa Maidi Kecamatan Oba Selatan memiliki berbagai macam ekosistem yang menyebabkan keragaman jenis tumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis mangrove apa saja yang terdapat di kawasan hutan mangrove Desa Maidi Kecamatan Oba Selatan dan bagaimana keanekaragaman jenis mangrove di kawasan hutan mangrove Desa Maidi Kecamatan Oba Selatan. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena mendalam dan dilakukan dengan pengumpulan data sedalam-dalamnya. Berdasarkan hasil penelitian identifikasi jenis mangrove di kawasan hutan mangrove Desa Maidi Kecamatan Oba Selatan, terdapat 3 jenis mangrove yang ditemukan dan memiliki tingkat keragaman lebih sedikit atau rendah. Jenis-jenis Mangrove yang berada di lokasi penelitian yaitu: <em>Avicennia Alba</em>, <em>Rhizophora Apiculata</em>, dan <em>Avecennia Lanata</em>. Keanekagaman jenis (H’) mangrove di kawasan hutan mangrove Desa Maidi Kecamatan Oba Selatan sebesar 0,58591 yang menunjukan tingkat keanakaragaman yang sedikit atau rendah.</p> <p>Kata kunci: &nbsp;Desa Maidi, Keanekaragaman jenis, Mangrove.</p> <p>&nbsp;</p> Sriayu I. Husen, Nur hikmah, Aqshan Sadikin Nurdin Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Forest Island https://e-journal.unkhair.ac.id/index.php/foris/article/view/95 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0000 ANALISIS KARAKTERISTIK FISIK BIOBRIKET DARI CAMPURAN TEMPURUNG KELAPA DAN CANGKANG PALA https://e-journal.unkhair.ac.id/index.php/foris/article/view/152 <p>Biobriket dipandang sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan. Dengan demikian, telah banyak dikembangkan biobriket dengan berbagai komposisi. Biobriket berupa arang yang dibuat berbentuk batang dengan bahan dasar dari limbah pertanian dan/atau limbah peternakan. Pembuatan biobriket membutuhkan campuran bahan dengan biomassa. Pada penelitian ini digunakan bibriket yang terbuat dari tempurung kelapa dan cangkang pala. Adapun, tujuan penelitian ini untuk menganalisis laju pembakaran biobriket yang telah dibuat tersebut. Sifat fisik dari biobriket tempurung kelapa dan cangkang pala diukur dengan menganalisis mudah tidaknya terbakar dengan mengamati suhu dan waktu terbakarnya. Sifat fisik lainnya yaitu menentukan densitas dengan menghitung rata-rata pembagian massa dan volume biobriket. Selain itu, ditentukan pula laju perambatan api. Sifat fisik ini dianalisis untuk menentukan kualitas dari biobriket yang terbuat dari tempurung kelapa cangkang pala. Berdasarkan pada hasil analisis diperoleh bahwa biobriket campuran tersebut mudah terbakar. Biobriket campuran tersebut memiliki densitas rata-rata yaitu 0.71 gr/cm<sup>3</sup>. Adapun&nbsp; rata-rata laju perambatan yaitu 0.15 cm/s dengan waktu pijar rata-rata yaitu 20.9 menit.</p> Yusrizal Arsyad, Nurfadhilah Arif Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Forest Island https://e-journal.unkhair.ac.id/index.php/foris/article/view/152 Tue, 13 Feb 2024 00:00:00 +0000 PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) SEBAGAI PEWARNA ALAMI DI PULAU TERNATE https://e-journal.unkhair.ac.id/index.php/foris/article/view/96 <p><em>Terminalia catappa </em>merupakan salah satu tumbuhan kehutanan yang banyak tersebar di pulau Ternate. Bagian dari Ketapang dapat di manfaatkan sebagai bahan olahan makanan, pengobatan, dan pewarna alami. Tanin yang terkandung dalam daun ketapang dapat digunakan sebagai pewarna alami pengganti&nbsp; pewarna sintesis yang mengandung bahan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan ketapang jenis Terminalia catappa di pulau Ternate serta mengetahui warna yang dihasilkan dari ekstrak daun ketapang menggunakan fiksator tawas, kapur dan tunjung. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu metode ektraksi basah. Data yang diperoleh menggunakan analisis kualitatif untuk mendeskripsikan tumbuhan ketapang dan bahan fiksasi yang digunakan. Pemanfaatan daun ketapang sebagai pewarna alami di lakukan dengan cara ekstraksi daun ketapang dan fiksasi menggunakan&nbsp; bahan fiksator kapur, tawas dan tunjung. Hasil dari penelitian ini berhasil mendapatkan tiga warna alami dari ekstrak daun ketapang menggunakan bahan fiksasi. Fiksator tawas mengasilkan warna kuning, fiksator kapur menghasilkan warna coklat tua dan fiksator tunjung menghasilkan warna hitam. Fungsi dari fiksasi yaitu untuk mengunci warna dan mempertahankan kelunturan. Ketapang jenis Terminalia catappa dapat di gunakan&nbsp; sebagai bahan dasar pewarna alami di pulau Ternate</p> Nurwani Mochtar, asiah salatalohy, Adesna Fatrawana Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Forest Island https://e-journal.unkhair.ac.id/index.php/foris/article/view/96 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0000 Perlindungan Hukum Terhadap Satwa Burung Di Taman Nasional Alas Purwo https://e-journal.unkhair.ac.id/index.php/foris/article/view/82 <p>Artikel ini bertujuan untuk menganalis permasalahan pencurian satwa, padahal sudah ada payung hukum yang mengamanatkan akan pentingnya perlindungan keanekaragaman satwa di Taman Nasional Alas Purwo sebagai warisan dunia. Undang-Undang tersebut belum diimplementasikan secara maksimal, dibuktikan masih maraknya kegiatan perburuan satwa burung. Jenis penelitian deskriptif kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus. Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Analisa data menggunakan model interaktif yang terdiri atas empat komponen&nbsp; proses analisis, melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan perlindungan hukum terhadap satwa burung dalam hukum positif adalah perlindungan yang diberikan dalam aturan perundang-undangan, supaya tidak terjadi kepunahan satwa endemik</p> EKO SETIAWAN Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Forest Island https://e-journal.unkhair.ac.id/index.php/foris/article/view/82 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0000 Penerapan Nilai Konservasi Tinggi (NKT) pada Perkebunan Kelapa Sawit di Provinsi Riau https://e-journal.unkhair.ac.id/index.php/foris/article/view/147 <p>Perkebunan kelapa sawit menjadi komoditas unggulan di Indonesia. Hal ini menghasilkan luasan perkebunan kelapa sawit semakin meningkat. Perkebunan kelapa sawit di Indonesia diwajibkan melakukan sertifikasi ISPO dan RSPO untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan. Salah satu prinsip yang harus dilakukan yaitu pengelolaan lingkungan hidup,&nbsp; sumberdaya alam, dan keanekaragaman hayati pada kawasan lindung atau areal konservasi tinggi (NKT). NKT merupakan salah satu instrument penilaian sertifikasi ISPO maupun RSPO. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis penerapan NKT dalam perkebunan kelapa sawit. Penelitian dilakukan pada 7 perusahaan kelapa sawit Provinsi Riau dengan metode wawancara terpadu, analisis dokumen, dan melihat langsung di lapangan dengan melakukan inventarisasi potensi NKT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2016, 6 dari 7 perusahaan telah melakukan kajian NKT, sedangkan satu diantaranya dilakukan penilaian NKT pada tahun 2017. Jenis NKT yang ditemukan yaitu NKT 1.2, NKT 1.3, NKT 4.1, NKT 4.2, NKT 4.3, NKT 5, dan NKT 6. Hasil pengamatan di lapangan sudah terdapat papan informasi pada beberapa NKT dan pengayaan jenis tumbuhan. Jenis NKT pada dokumen dan inventarisasi di lapangan menunjukkan hasil yang hampir sepadan. Hasil inventarisasi mamalia dan burung terdapat perbedaan karena pengambilan data pada tahun yang berbeda. Terdapat beberapa NKT 4 (sempadan sungai) masih ditanami kelapa sawit. Pengelolaan yang dilakukan pada areal sempadan sungai yaitu tidak dilakukan penanaman kembali kelapa sawit, pengayaan jenis tumbuhan lokal, dan tidak menggunakan pupuk kimia.</p> Siti Nurjannah, Galuh Masyithoh, Arzyana Sunkar, Ervizal Zuhud Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Forest Island https://e-journal.unkhair.ac.id/index.php/foris/article/view/147 Sat, 10 Feb 2024 00:00:00 +0000