UPACARA PERKAWINAN ADAT PADA ORANG TERNATE (Studi Kasus: Di Kelurahan Rua Kecamatan Pulau Ternate)
Isi Artikel Utama
Abstrak
Manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa memiliki naluri untuk berhubungan dengan tujuan untuk menghasilkan pergaulan yang dinamakan interaksi sosial. Meskipun demikian dalam suatu masyarakat selalu ditemui berbagai kemajuan, seperti perbedaan adat istiadat yang dimiliki satu sama lainnya. Sala satunya upacara perkawinan adat pada orang Ternate yang juga masi dilestarikan di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate.Hasil penelitian menunjukan bahwa Bentuk-bentuk perkawinan adat orang Ternate yang telah di tinggalkan oleh para leluhur mereka terdahulu telah menjadi prioritas utama dalam melakukan kegiatan perkawinan. Dengan tujuan untuk selaluh mengingat budaya dan dapat dijalankan dalam kehidupan khsusnya masyarakat asli Ternate. Selain itu, prosesi upacara perkawinan adat orang Ternate banyak terdapat makna-makna yang tersimpan didalamnya yang juga mengandung nilai budaya berbau religious yaitu: bagaimana ketika kedua mempelai menjalankan rumahtangga dalam pernikahannya sesuai dengan tuntunan agama.Disarankan kepada generasi muda dan generasi yang akan datang agar selalu menjaga dan melestarikan adanya budaya dalam perkawinan adat orang Ternate. Dan khusunya masyarakat Kelurahan Rua untuk mempertahankannya, Serta diharapkan kepada masyarakat asli orang Ternate untuk tidak berpengaru dengan budaya dari luar, mengingat sekarang ini semakin menjadi-jadi dan juga menjadi fenomena besar, yang nantinya akan menghilangkan budaya tersebut.
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Alisjahbana, St. 1989 Menerawang Masa Depan dengan Ilmu, Teknologi dan Seni. Bandung.
Bratawidjaja W.T. 1988. Upacara Tradisional Masyarakat Jawa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Clifford G. 1981. Santri, abangan, priyayi dalam masyarakat Jawa. Jakarta. Pustaka jaya.
Dananjaya, J. 1985 Kegunaan Folklore Sebagai Sumber Sejarah Lokal Desa-desa di Indonesia. Jakarta
Furchan A. 1992 Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya- Indonesia
Garna. HK, 1992. TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL. Bandung.
Hadikusuma,S. 1992 Pengantar Ilmu Hukum Adat Indonesia. Bandung :Mandar Maju.
Hurlock, E.B. 1991 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta.Erlangga.
Harun, Zaenudin, R.M, 1986. Buku Materi Pokok Hukum Adat. Jakarta : Karunika Jakarta Universitas Terbuka.
Haviland, W. 1993. edisi keempat ANTROPOLOGI Jilid 2. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Haviland, W. 1993. Antropologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga..Koentjaraningrat 1997. PENGANTAR ANTROPOLOGI pokok-pokok etnografi II. Jakarta.
Koentjaraningrat 1981, PENGANTAR ANTROPOLOGI. Jakarta. Rineka Cipta.
Lasswel, L (1987), Marriage & The Family. 2nd Edition. California: Wadsworth Publishing Co.
Muhammad, 2000. Pokok-pokok Hukum Adat. Jakarta : PT. Pradnya Paramita
Munandar, 2001. Psikologi Perkembangan Pribadi dari Bayi sampai lanjut usia. Jakarta
Pujileksono, 2015. PENGANTAR ANTROPOLOGI memahami realitas sosial budaya. Malang.
Pranadji, Tri. 2009. Penguatan Kelembagaan Gotong Royong dalam Perspektif Sosial Budaya Bangsa. Suatu Upaya Revitalisasi Adat Istiadat dalam penyelenggaraan Pemerintahan. Jurnal Forum Penelitian Agro Ekonomi. Volumen 27 no. 1 Juli 2009: 61-72. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijaka Pertanian.pdf
Rochmad, N. 2012. Menjadikan Nilai Budaya Gotong Royong Sebagai Common Identity Dalam Kehidupan Bertetangga Negara-negara ASEAN. Repository Perpustakaan Malang. Universitas Negeri Malang. Pdf
Saebani , 2012. PENGANTAR ANTROPOLOGI. Bandung.
Suntana,Ija,M,H, 2012. ANTROPOLOGI PENDIDIKAN. Bandung.
Sunarto, Kamanto, 2004, Pengantar sosiologi, Edisi Revisi, Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Setiady. 1979. Intisari Hukum Adat Indonesia. Bandung Marbangun Hardjowijogo, Adat Istiadat Jawa, Patna, Bandung
Suhendar, Supinah P, 1992. ILMU BUDAYA DASAR. Bandung
Suparto, 1986. Sosiologi dan Antropologi. Bandung: Armico.
Soekanto S. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Grafindo
Wulansari, 2010. HUKUM ADAT INDONESIA Suatu Pengantar. PT Refika Aditama: Bandung
Aziz, 2010, Simbol-simbol dalam Perkawinan Adat Ternate. Skripsi SI, Prodi Sastra Indonesia. Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Khairun Ternate.
Amabaihi, 2007. Ungkapan Bakai dalam Perkawinan Adat Sula. Skripsi SI. Fakultas Sastra dan Budaya Universita Khairun Ternate.
Agustian, 2016. Empat Keluarga Rumah Tangga Perkawinan Campuran Cina-Kaili dan Arab-Kaili (Studi Identitas Hybrid) di Kota Palu Skripsi SI, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako
Oktarina, 2013. Pemaknaan Perkawinan (Studi Kasus pada Perempuan Lajang yang Bekerja di Kecamatan Bulukerto Kabupaten
Wonogiri, Program Magister Sosiologi, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.