Moluccas Aquaticus
http://e-journal.unkhair.ac.id/index.php/moluccasacuaticus
<p class="p1"><strong>MOLUCCAS AQUATICUS: Journal of Aquatic Management and Innovation (JMA) </strong>berisi artikel peer-review penelitian dasar dan terapan dalam berbagai bidang yang relevan dengan ilmu manajemen sumber daya perairan. Jurnal ini menerbitkan artikel, komunikasi singkat, dan ulasan yang berkontribusi pada pemahaman ilmiah di bidang manajemen sumber daya perairan termasuk di dalamnya ekobiologi sumber daya perairan, produktivitas lingkungan perairan, konservasi sumber daya perairan, dinamika populasi dan pengkajian stok, manajemen sumber daya perairan/perikanan, sosial ekonomi perikanan, sistem informasi geografis dan penginderaan jauh, serta bidang-bidang lain yang terkait dengan manajemen dan inovasi sumber daya perairan.</p>Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Khairunid-IDMoluccas AquaticusEstimasi Biomassa Mangrove Menggunakan NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) di Desa Soligi, Kabupaten Halmahera Selatan
http://e-journal.unkhair.ac.id/index.php/moluccasacuaticus/article/view/342
<p>Mangrove merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang tumbuh pada habitat intertidal antara daratan dan laut di daerah tropis serta subtropis. Keberadaan mangrove sangat penting dalam mengurangi risiko bencana akibat perubahan iklim karena kemampuannya yang signifikan dalam menyimpan karbon pada biomassa dan sedimen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biomassa ekosistem mangrove berdasarkan kategori NDVI (<em>Normalized Difference Vegetation Index</em>) di pesisir Desa Soligi, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan dengan total luas area 12,12 hektar dan total biomasa mencapai 899,78 ton. Kategori NDVI dibagi menjadi empat kelas yaitu: Sangat Rendah, Rendah, Sedang, dan Tinggi. Hasil analisis menunjukkan bahwa kategori Tinggi berkontribusi terbesar terhadap total biomasa dengan 639,94 ton/ha, terdiri dari 499,97 ton/ha untuk biomassa di atas tanah (AGB) dan 139,98 ton/ha untuk biomassa di bawah tanah (BGB). Sebaliknya, kategori Sangat Rendah menunjukkan nilai biomasa yang sangat rendah, yaitu 0,32 ton/ha. Temuan ini menekankan pentingnya pengelolaan dan konservasi ekosistem mangrove untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan karbon dan mendukung keberlanjutannya.</p>Ardan SammanSupyanMuhammad Nur Findra
Hak Cipta (c) 2025 Moluccas Aquaticus
2025-06-282025-06-2811110Kelimpahan Gastropoda pada Ekosistem Terumbu Karang di Pantai Bama, Taman Nasional Baluran
http://e-journal.unkhair.ac.id/index.php/moluccasacuaticus/article/view/343
<p>Terumbu karang tidak hanya menyediakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna, tetapi juga menjadi sumber utama mata pencaharian dan penghidupan bagi jutaan manusia yang tinggal di kawasan pesisir. Diantara berbagai kelompok organisme yang menghuni ekosistem ini, gastropoda memiliki peran ekologi yang sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis dan kepadatan gastropoda di Pantai Bama Taman Nasional Baluran. Metode yang digunakan pada penalitian ini adalah LIT (<em>Line Intercept Transect</em>) atau sering di sebut transek garis sepanjang 50 m dan transek kuadrat 1×1 m transek diletakkan diatas garis LIT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat enam jenis gastropoda yang terdiri dari enam famili, yaitu <em>Strombus luhuanus</em> (Strombidae), <em>Conus literatus</em> (Conidae), <em>Trochus niloticus</em> (Trochidae), <em>Cypraea annulus</em> (Cypraeidae), <em>Turbo imperialis</em> (Turbinidae), dan <em>Coralliophila abbreviate</em> (Muricidae). Kepadatan gastropoda tertinggi ditemukan pada stasiun 2 yaitu 42 ind/m<sup>2</sup> daru jenis <em>S. luhuanus</em>. Kepadatan gastropoda terendah terdapat pada stasiun 2, yaitu jenis <em>C. annulus </em>dengan nilai 7 ind/m<sup>2</sup>.</p>Raut Nugrahening WidhiRaut Wahyuning PaluphiMuh. Aksa AzisDisnawatiSalim Abubakar
Hak Cipta (c) 2025 Moluccas Aquaticus
2025-06-282025-06-28111118Biodiversitas Gastropoda pada Ekosistem Lamun di Pulau Donrotu, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat
http://e-journal.unkhair.ac.id/index.php/moluccasacuaticus/article/view/363
<p>Gastropoda termasuk dalam phylum moluska yang diketahui berasosiasi dengan baik terhadap ekosistim lamun. Komunitas gastropoda merupakan komponen yang penting dalam rantai makanan di padang lamun dan secara ekologis padang lamun memiliki peran penting bagi ekosistim. Ekosistem padang lamun merupakan habitat dan sumber makanan bagi ikan maupun biota perairan lainnya. Salah satu biota yang umum dijumpai di padang lamun adalah Gastropoda. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui komposisi jenis gastropoda, biodiversitas gastropoda yang meliputi kepadatan, keanekaragaman, dominansi dan kemerataan jenis gastropoda pada ekosistem lamun di pulau Donrotu. Pengambilan sampel gastropoda dilakukan pada saat air surut. Sampel gastropoda yang ditemukan, kemudian dimasukan kedalam kantong plastik yang telah berisi label. Selanjutnya sampel gastropoda tersebut dibawa kedarat untuk dihitung jumlah individu tiap jenisnya dan dideterminasi berdasarkan ciri-ciri morfologi seperti bentuk cangkang, warna cangkang, bukaan mulut cangkang dan lingkaran spiralnya berdasarkan petunjuk Dharma (1992). Berdasarkan hasil penelitian, maka komposisi jenis gastropoda yang ditemukan pada ekosistem lamun di pulau Donrotu adalah sebanyak13 jenis. Kepadatan jenis gastropoda tertinggi pada ekosistem lamun di pulau Donrotu, terdapat pada jenis <em>Cypraea tigris </em>dan terendah terdapat pada jenis <em>Cymbiola vespertilio</em>. Untuk keanekaragaman jenis gastropodanya tergolong sedang dan tidak ada jenis yang mendominasi serta penyebaran jenisnya sangat merata.</p>SunartiYuyun AbubakarRiyadi SuburSalim AbubakarRinaAriyati H. FadelMuhammad Nur Findra
Hak Cipta (c) 2025 Moluccas Aquaticus
2025-06-282025-06-28111928Hubungan Kerapatan Mangrove dengan Kepadatan Gastropoda di Pulau Donrotu, Desa Sidangoli Dehe, Kecamatan Jailolo Selatan
http://e-journal.unkhair.ac.id/index.php/moluccasacuaticus/article/view/362
<table width="699"> <tbody> <tr> <td width="699"> <p>Kerapatan mangrove dapat mempengaruhi struktur komunitas biota yang hidup di dalamnya. Kepadatan gastropoda memiliki hubungan yang sangat erat dengan kerapatan mangrove. Semakin tinggi kerapatan mangrove, maka semakin tinggi pula kepadatan gastropoda yang hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis mangrove dan gastropoda, menentukan kerapatan mangrove dan kepadatan gastropoda hutan mangrove serta menentukan hubunga kerapatan mangrove dengan kepadatan gastropoda di Pulau Donrotu Desa Sidangoli Dehe Kecamatan Jilolo Selatan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember-Desember 2024 di Pulau Donrotu Desa Sidangoli Dehe Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat. Pengamatan jenis mangrove dan gastrpoda dilakukan secara bersaman pada saat air surut menggunakan metode garis transek yang ditarik secara horizontal sebanyak 3 buah berdasarkan zonasi mangrove (depan, tengah, belakang) dengan panjang masing-masing lintasan 50 m dan setiap lintasan ditempatkan 10 buah plot berukuran 10 x 10 m. Hasil penelitian diperoleh Komposisi jenis mangrove yang diperoleh sebanyak 7 jenis (<em>Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, Ceriops decandra, Ceriops tagal</em><em>, </em><em>Sonneratia alba</em>,<em> Xylocarpus granatum</em><em>, </em><em>Scyphiphora hydrophylacea</em>). Komposisi jenis gastropoda sebanyak 13 jenis (<em>Terebralia palustris, Terebralia sulcata, Turbo intercostalis, Turbo breneus, Nerita squamulata, Nerita nigrita, Littoraria scabra, Littoraria glabrata, Monodonta, Mitra paupercula, Mitra coronata, Chicoreus capucinus</em>). Kerapatan jenis mangrove tertinggi pada jenis <em>Rhizophora stylosa </em>dan terendah pada jenis <em>Scyphiphora hydrophyllacea. </em>Kepadatan jenis gastropoda tertinggi terdapat pada jenis <em>Littoraria scabra </em><em>dan </em>terendah pada jenis <em>Nerita squamulata</em><em>. </em>Kerapatan mangrove memiliki hubungan positif yang sangat kuat dengan kepadatan gastropoda.</p> </td> </tr> <tr> <td width="699"> <p><strong>Kata kunci:</strong> Gastropoda, Hutan mangrove, Kerapatan, Kepadatan, Korelasi, Pulau Donrotu</p> </td> </tr> </tbody> </table>Salim AbubakarSunartiRiyadi SuburRugaya H. SeroseroRinaEndah Sri WidiyantiRaut Nugrahening WidhiRaut Wahyuning PaluphiRini Sri Yati Shani Basri
Hak Cipta (c) 2025 Moluccas Aquaticus
2025-06-282025-06-28112941Identifikasi dan Implementasi Kearifan Lokal untuk Konservasi Perikanan di Kelurahan Tadenas, Kecamatan Moti, Kota Ternate
http://e-journal.unkhair.ac.id/index.php/moluccasacuaticus/article/view/344
<p>Kelurahan Tadenas di Kecamatan Moti, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, adalah contoh wilayah yang memiliki kekayaan sumber daya perikanan dan kelautan yang melimpah, menjadikannya fondasi utama perekonomian lokal. Meskipun masyarakat lokal memiliki kearifan tradisional yang berpotensi efektif dalam pelestarian sumber daya, pengetahuan mengenai jenis, bentuk penerapan, dan efektivitas kearifan lokal tersebut masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan bentuk pelestarian sumber daya perikanan dan kelautan berbasis kearifan lokal di Kelurahan Tadenas, Kecamatan Moti, Kota Ternate. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan, yaitu pada Desember 2023 hingga Januari 2024. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk mengeksplorasi praktik-praktik lokal melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam dengan masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima jenis kearifan lokal yang berkontribusi terhadap pelestarian sumberdaya perikanan dan kelautan di lokasi peneltian antara lain <em>oti masou/oti maruahang</em>, <em>cum ifa</em>, <em>boboso ikan</em>, <em>gura jaru</em>, dan <em>solo pece</em>. Kearifan lokal yang ditemukan terbagi dalam dua bagian menurut wujudnya yakni kearifan lokal yang berwujud dan tidak berwujud. Kearifan lokal yang berkontribusi langsung terhadap pelestarian sumber daya perikanan dan kelautan di lokasi penelitian adalah <em>solo pece</em>, <em>boboso ikan</em>, dan <em>gura jaru</em>. Praktik-praktik ini tidak hanya mencerminkan relasi spiritual antara masyarakat dan lingkungan, tetapi juga berfungsi sebagai bentuk konservasi berbasis budaya. Namun, keberlanjutan kearifan lokal tersebut menghadapi tantangan dari modernisasi dan perubahan pola hidup.</p>Muajmin HudinSupyanM. Said AlhadadNurhalis WahiddinIrhamMuhammad Nur Findra
Hak Cipta (c) 2025 Moluccas Aquaticus
2025-06-292025-06-29114249