enggunaan Teknologi GPS untuk Pengambilan Titik Koordinat Bambu: Pendekatan Pemberdayaan Kelompok Tani Hutan di Desa Patanyamang
Isi Artikel Utama
Abstrak
Desa Patanyamang, Kecamatan Camba, Sulawesi Selatan, merupakan wilayah yang memiliki potensi tinggi terhadap risiko longsor. Salah satu upaya mitigasi bencana yang dilakukan adalah dengan memetakan distribusi tanaman bambu sebagai vegetasi penahan tanah. Kegiatan ini dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat Kelompok Tani Hutan (KTH) Patanyamang dengan memanfaatkan teknologi Global Positioning System (GPS). Pelatihan pengenalan GPS dilakukan oleh praktisi dari Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, diikuti oleh pengambilan titik koordinat bambu yang melibatkan masyarakat lokal. Kegiatan ini dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan dusun, yaitu Dusun Mangai, Dusun Bontotanga, dan Dusun Laelbata. Setiap kelompok dilatih untuk menggunakan perangkat GPS guna mengidentifikasi lokasi bambu di wilayah masing-masing. Hasil pengambilan data menunjukkan bahwa kelompok Dusun Mangai memperoleh 17 titik koordinat, Dusun Bontotanga memperoleh 8 titik, dan Dusun Laelbata memperoleh 13 titik. Namun, data titik koordinat ini hanya mencerminkan lokasi bambu yang dapat diakses secara langsung. Untuk memperoleh data distribusi yang lebih menyeluruh, diperlukan analisis lanjutan menggunakan citra satelit atau penginderaan jauh. Kegiatan ini memberikan manfaat dalam peningkatan kapasitas masyarakat, terutama dalam penggunaan teknologi GPS, serta mendorong kesadaran akan pentingnya konservasi bambu sebagai bagian dari mitigasi bencana.